Senin, 22 Februari 2016

Pecal Madiun

 Berkas:Pical Sikai.JPG

Pecel adalah makanan yang menggunakan bumbu sambal kacang sebagai bahan utamanya yang dicampur dengan aneka jenis sayuran. Asal kata dan daerah pecel belum diketahui secara pasti, tetapi dalam bahasa Jawa, pecel dapat diartikan sebagai 'tumbuk' atau 'dihancurkan dengan cara ditumbuk'.
Pecel diperkirakan berasal dari [Madiun]], Jawa Timur, karena bumbu sambal kacang yang digunakan dalam campuran pecel mirip dengan yang digunakan sebagai bumbu sate Ponorogo. Makanan ini juga mirip dengan gado-gado yang dibedakan dengan campuran bahan dan tekstur bumbunya.

 Pecel merupakan makanan yang terdiri dari sayur yang direbus dan lauk yang dihidangkan dengan alas yang berbeda seperti piring lidi yang disebut ingke, pincuk, atau tampah bambu sesuai ciri khas kota asal pecel. Sayuran yang dihidangkan antara lain kacang panjang, taoge, mentimun, daun singkong, dan daun kemangi. Bumbu sambal kacang yang disiramkan di atas pecel disebut sambal pecel yang terbuat dari campuran kencur, gula merah, garam, cabai, combrang, daun jeruk purut dan kacang tanah sangrai yang dicampur, ditumbuk, atau diulek.[1] Selain itu, ada pula yang menambahkan daun bawang putih dan asam jawa ke dalam campuran air hangat untuk mencairkan sambal pecel. Umumnya, setiap kabupaten di Jawa Timur memiliki variasi pecel masing-masing.

sumber: wikipedia

Makanan Khas Melayu


Tanah Melayu memiliki ragam kuliner yang tidak biasa dan terpengaruh dari kekayaan budayanya. Resep makanan Melayu bercita-rasa yang kuat dan kaya. Jika Anda berkunjung ke Riau dan daerah Deli, cobalah beberapa makanan khas Melayu seperti di bawah ini.
Makanan Khas Melayu

9 Contoh Varian Makanan Istimewa Khas Tanah Melayu

1. Lempuk Durian

Lempuk durian adalah salah satu makanan khas Melayu yang bisa dijumpai di Riau dan daerah-daerah lain di Pulau Sumatera. Makanan ini sejenis dodol yang terbuat dari bahan durian. Ini merupakan oleh-oleh wajib yang bahkan menjadi ikon kabupaten Bengkalis. 

2. Bolu Kemojo.

Makanan Khas Melayu
Gambar : adirafacesofindonesia.com
Ini merupakan sejenis kue bolu yang merupakan hidangan khas Pekanbaru dan dihidupkan oleh Bu Dinawati. Kue bolu yang awalnya hanya dibuat untuk makanan keluarga saja kini merupakan buah tangan yang sangat terkenal dari kota Pekanbaru.

3. Roti Jala.

Gambar : fussfreecooking.com
Roti ini biasanya disajikan dengan kuah kare kambing dan dilengkapi dengan acar yang terbuat dari nanas. Rasanya sungguh nikmat. Karena bahan dan cara penyajiannya tersebut, diduga makanan khas Melayu ini diadopsi dari kuliner ala India. 

4. Roti Canai.

Roti canai adalah roti bulat pipih yang biasanya dihidangkan dengan kuah kare dilengkapi dengan sambal ikan.
Makanan Khas Melayu
Gambar : ezterahyo.info
Makanan ini biasa dikonsumsi bersama dengan teh tarik dan menjadi menu nikmat baik pada pagi maupun malam hari. Roti khas Melayu ini juga diadopsi dari sajian India. Di Singapura dan India, roti ini disebut sebagai roti pratha. 

5. Es Laksamana Mengamuk

Gambar : ceritamedan.com
Es ini merupakan minuman segar yang menghadirkan bahan utama buah kuini. Namanya yang unik kabarnya disebabkan oleh kisah seorang laksamana yang mengamuk karena istrinya dilarikan oleh seorang pemilik kebun kuini. Karena amarahnya, ia menebaskan pedangnya ke segala arah hingga tertebaslah buah-buah kuini di kebun tersebut yang akhirnya hancur. Setelah sang laksamana pulang, para penduduk yang tinggal di dekat kebun tersebut memunguti buah-buah yang sudah tercincang tersebut dan menjadikannya minuman. Es laksamana mengamuk terasa sangat segar dengan kombinasi air santan dengan pemanis gula merah.

6. Asidah.

Ini merupakan satu lagi makanan khas Melayu yang berupa kue yang berasa manis. Kue ini memiliki tekstur yang lembut dan terbuat dari bahan-bahan yang dicampur berbagai rempah seperti kayu manis dan cengkeh serta daun pandan untuk membuat aromanya makin enak. Kue ini biasanya dihidangkan dalam berbagai bentuk dengan taburan bawang goreng.

7. Es Air Mata Pengantin. 

Ini merupakan satu lagi nama es yang menarik yang merupakan kuliner khas Melayu. Es ini mengandung agar-agar dengan berbagai warna, biji selasih, blewah serta nata de coco. Minuman ini disajikan dengan es batu serut dan menjadi pelepas dahaga yang sangat ampuh pada siang hari yang terik. 

8. Ikan Salai.

Yang ini merupakan makanan khas Melayu yang diolah dari bahan dasar ikan. Caranya, ikan basah segar dikeringkan kemudian diasapkan. Makanan ini merupakan favorit penduduk Riau yang hidup di daerah sekitar sungai-sungai utama di area itu. 

9. Kue Bangkit

Kue bangkit merupakan makanan berbahan tepung yang dipanggang di atas oven. Ketika dikeluarkan, kue ini akan membesar hingga dua kali ukuran adonan sebelum dimasukkan ke dalam oven. Karena itulah kue ini dinamai kue bangkit. Kue ini berwarna putih dengan hiasan merah kecil di bagian tengah. Rasanya manis, sangat lembut dan lumer ketika dimakan.
 
 
Sumber:  http://www.caramakan.com/2015/02/Makanan-Khas-Melayu.html

Tinutuan (Bubur Manado)





Tema Masak Bareng untuk tantangan bulan ini adalah memasak " Masakan Manado ". Masakan manado nama dan rasanya sudah tidak asing lagi bagi kita, masakan Manado mempunyai ciri khas berbumbu ringan, aroma rempah daun dan rasanya yang pedas. Rempah yang biasa digunakan adalah daun jeruk, sereh, jahe, daun pandan dan kemangi, rempah-rempah ini biasa digunakan dengan jumlah yang banyak dan mempunyai aroma yang tajam sehingga membangkitkan aroma pada masakan Manado. Beberapa masakan Manado diantaranya adalah, ayam masak belangga, cumi bunaken, ayam bumbu woku, sambel roa dan masih banyak lagi. Sedangkan untuk dessert ada klapertart, es kacang merah dan panada.


Untuk kali ini saya mencoba membuat bubur manado atau yang biasa disebut Tinutuan, bubur yang bernutrisi tinggi ini tak jauh berbeda dari bubur kebanyakan. Hal yang menjadikannya berbeda dari bubur ayam biasa adalah pada warnanya agak kekuningan dan tampak sayur-sayuran yang tercampur aduk. Nama Tinutuan sendiri dalam bahasa Manado yang berarti semrawut atau campur aduk. Hal ini didasarkan pada tampilan fisik bubur dan cara pengolahannya dimana semua bahan dari beragam sayuran dicampur menjadi satu. Bubur ini cocok sekali dinikmati pas musim hujan seperti sekarang ini apalagi buat yang lagi diet hehee...





Tinutuan atau Bubur Manado adalah makanan khas Indonesia dari Manado, Sulawesi Utara. Ada juga yang mengatakan tinutuan adalah makanan khas Minahasa, sulawesi Utara. Tinutuan berbahan utama beras dan merupakan campuran berbagai macam sayuran, tidak mengandung daging, sehingga makanan ini bisa menjadi makanan pergaulan antarkelompok masyarakat di Manado.   

Tinutuan biasanya disajikan untuk sarapan pagi beserta berbagai pelengkap hidangannya seperti ikan asin dan sambal dabu-dabu. Tinutuan di Manado bisa juga disajikan dengan perkedel nike dan sambel roa (rica roa, dabu-dabu roa), ikan cakalang  fufu atau tuna asap, dan perkedel jagung. Atau tinutuan juga bisa disajikan dengan campuran mie atau sup kacang merah yang disebut brenebon. Tinutuan yang disajikan bersama mie disebut midal





sumber: http://cobacoba-isna.blogspot.co.id/2014/01/tinutuan-bubur-manado.html

Kamis, 18 Februari 2016

Gudeg Makanan Tradisional Yogyakarta

Gudeg telah dikenal oleh masyarakat Indonesia khususnya sebagai makanan khas dari KotaYogyakarta. Popularitas tersebut juga yang membuat Yogyakarta dikenal dengan nama Kota Gudeg. Gudeg adalah makanan tradisional yang terbuat dari Nangka muda (nangka) yang direbus selama beberapa jam dengan gula kelapa serta santan. Dengan dilengkapi dengan berbagai bumbu tambahan membuat Gudeg menjadi terasa manis dilidah dan memiliki rasa yang khas dan enak sesuai dengan selera masyarakat Jawa pada umumnya.

 
 Gudeg

Pada penyajiannya, Gudeg biasa di lengkapi dengan nasi putih, ayam, telur rebus, tahu atau tempe, dan rebusan terbuat dari kulit sapi segar atau lebih dikenal dengan nama sambal goreng krecek. Ada beberapa jenis Gudeg yang dikenal saat ini yaitu jenis Gudeg kering dan Gudeg basah. Gudeg kering hanya memiliki sedikit santan sementara Gudeg basah mencakup lebih banyak susu kelapa atau santan. Jenis-jenis Gudeg tersebut juga mempengaruhi rasa yang dimiliki oleh Gudeg. Meskipun biasanya manis, Gudeg kadang juga memiliki rasa yang pedas seperti yang terdapat pada wilayah Jawa Timur.

Awalnya Gudeg yang dikenal oleh masyarakat Indonesia khususnya Yogyakarta jaman dahulu adalah Gudeg Basah. Seiring perkembangan jaman, kebutuhan Gudeg untuk oleh-oleh yang semakin berkembang juga seirama dengan munculnya Gudeg kering. Gudeg kering baru ditemukan sekitar enam dasawarsa yang lalu. Sifatnya yang kering membuat gudeg tersebut tahan lama dan sering dimanfaatkan sebagai oleh-oleh yang tentu saja berdampak dengan munculnya industri rumahan yang menyajikan oleh-oleh Gudeg khas Yogyakarta.

Keunikan lainnya dari masakan gudeg adalah kemasannya. Apabila Anda berbelanja Gudeg sebagai makanan khas Yogyakarta, tidak jarang Gudeg tersebut dikemas dengan menggunakan “besek”. “Besek” adalah bungkus dari anyaman bamboo yang dibentuk sedemikian rupa berbentuk segi empat dan dapat digunakan sebagai tempat Makanan. Selain itu Gudeg juga sering dikemas menggunakan “kendil” yaitu berupa wadah yang terbuat dari tanah liat. Kemasan tersebut biasanya banyak ditemukan pada para penjual gudeg yang telah terkenal di Yogyakarta seperti Gudeg Wijilan. Wijilan memang merupakan sebuah areal yang terkenal dengan penjual Gudegnya.

Hingga saat ini, belum diketahui secara jelas tentang sejarah Gudeg. Beberapa pandangan mengkaitkan Gudeg sebagai makanan dari Kraton Yogyakarta, sementara lainnya berpandangan bahwa Gudeg telah lama ada sejak penyerbuan pertama ke Batavia pada 1726-1728 oleh pasukan Sultan Agung yang tercatat dalam sejarah meski belum dapat dibuktikan kebenarannya. Namun dalam berbagai kesimpulan mengenai sejarah Gudeg dapat disimpulkan bahwa Gudeg adalah makanan Masyarakat jaman dulu karena bahan bakunya yaitu nangka muda mudah untuk ditemukan di pekarangan sekitar rumah warga. Nangka tersebut kemudian diolah dan dikembangkan sehingga menjadi Gudeg makanan khas masyarakat Yogyakarta sampai saat ini.